Trending
Rabu, 15 Oktober 2025

Kidulting: Fenomena Orang Dewasa Suka Mainan

  • Share
  • fb-share
Kidulting: Fenomena Orang Dewasa Suka Mainan

Kidult adalah sebutan buat orang dewasa yang masih suka sama hal-hal yang dulu mereka nikmati waktu kecil. Kata ini berasal dari gabungan kid (anak) dan adult (dewasa). Jadi, bukan berarti mereka kekanak-kanakan, tapi mereka masih punya sisi anak kecil di dalam diri yang bikin hidup terasa lebih ringan.

Nah, kidulting itu istilah buat perilaku atau kegiatan para kidult. Seperti mengoleksi mainan, nonton kartun lawas, atau datang ke taman bermain.

Pernah nggak lo merasa pengen beli mainan yang dulu lo suka waktu kecil, mungkin LEGO, Hot Wheels, atau action figure superhero? Lo udah kerja, punya tanggung jawab, tapi entah kenapa ada dorongan buat balik ke hal-hal yang bikin lo bahagia dulu. Kalau iya, bisa jadi lo juga termasuk bagian dari fenomena kidulting ini.

koleksi mobil diecast
Photo by @bright

Fenomena ini juga terjadi di berbagai negara. Banyak negara punya istilah sendiri buat menggambarkan orang dewasa yang masih suka hal-hal kekanak-kanakan. Inggris punya istilah Kippers. Di Prancis disebut sebagai Mammones. Orang Jerman menyebutnya Nesthockers.

Sementara itu, di Jepang, kidulting berkembang pesat sejak era 90-an, tepatnya setelah masa Lost Decade, ketika banyak anak muda kehilangan arah karier akibat resesi ekonomi. Industri mainan pun mulai mengincar pasar dewasa dengan menjual nostalgia lewat produk-produk seperti Gundam atau koleksi anime lawas.

Mainan dan Koleksi Favorit Para Kidult

koleksi mainan gunpla
Photo by @pkw05

Kalau ngomongin kidult, otomatis kita ngomongin soal mainan, pastinya ini bukan mainan biasa. Mereka rela keluar duit buat koleksi barang yang punya nilai emosional tinggi.

Beberapa yang paling populer antara lain:

  • Action Figure dan Model Kit: Mulai dari karakter superhero seperti Iron Man, hingga figur anime lawas yang membangkitkan nostalgia masa kecil.
  • LEGO dan Gunpla: Mainan rakit yang butuh kesabaran dan ketelitian tinggi. Proses merakit ini sering dianggap sebagai terapi stres oleh orang dewasa.
  • Diecast dan Mobil Miniatur: Misalnya Hot Wheels atau Tomica, yang kini banyak dikumpulkan dan dipajang di rak kantor atau rumah sebagai penanda identitas.
  • Konsol Game Retro dan Modern: Meliputi perangkat game nostalgia maupun konsol terbaru seperti Nintendo Switch atau PlayStation 5, yang menawarkan pelarian dari rutinitas.
  • Koleksi Lucu dan Nostalgia: Seperti boneka blind box, mainan edisi terbatas, atau kartu Pokemon.

Kenapa Banyak Kidult Sekarang?

kidulting
Photo by @samsungmemory

Di tengah tekanan kerja, tuntutan sosial, dan ekspektasi yang makin tinggi, banyak orang dewasa merasa kehilangan ruang buat jadi diri sendiri. 

Menurut psikolog klinis Arnold Lukito, kidulting bisa dilihat sebagai bentuk respons terhadap tekanan hidup modern. Mengutip pernyataannya di CNN Indonesia, menjelaskan bahwa lewat kegiatan seperti mengoleksi mainan, banyak orang dewasa justru belajar berdamai dengan diri sendiri.

Lukito juga menyinggung konsep individuation dari Carl Jung, yaitu proses menemukan dan menerima diri sejati kita, yang bisa tercermin melalui hobi atau aktivitas yang mengingatkan pada masa kecil.

Fenomena kidultingi juga makin kelihatan di Indonesia. Ditandai dengan meningkatnya jumlah orang dewasa yang berpartisipasi dalam aktivitas rekreasi yang sebelumnya identik dengan anak-anak. Misalnya, banyak orang dewasa yang kini rutin mengunjungi taman bermain dalam ruangan, arcade games, atau menghadiri acara nostalgia yang membangkitkan kenangan masa kecil.

Melihat adanya peluang besar, sektor bisnis juga merespon tren ini secara agresif. Dari merilis produk koleksi edisi terbatas yang menargetkan konsumen dewasa, hingga pembukaan museum dan kafe bertema mainan yang penuh nuansa nostalgia.

Kalau dipikir-pikir, mungkin kidulting bukan soal menolak jadi dewasa, tapi cara orang menyeimbangkan diri di dunia yang makin berat. 

Mainan, koleksi, atau hal-hal kekanak-kanakan itu jadi jembatan untuk mengingat siapa kita dulu, dan mungkin, siapa diri kita yang sebenarnya ingin kita rawat terus.

Jadi, kalau lo masih suka beli LEGO atau nonton kartun lama sebelum tidur, nggak usah malu. Mungkin itu cuma cara lo buat tetap waras di dunia yang terus nuntut lo jadi “dewasa”.

Comments
Linda NM
nice info, thanks
Indra Desanri
botuna yak