Kalau lo ngerasa minum latte terlalu mainstream dan espresso terlalu hardcore, dua nama ini bisa jadi jawaban buat ritual ngopi lo: kopi Magic dan kopi Piccolo. Keduanya dikenal sebagai “kopi mini”, tampil sederhana dengan ukuran kecil, tapi punya rasa yang kuat dan berkarakter.
Di kalangan penikmat kopi, dua varian ini makin populer di banyak coffee shop Indonesia, mulai dari Jakarta sampai Bali. Tapi sebenernya, apa beda kopi Magic dan piccolo kopi? Kenapa mereka cocok banget buat gaya ngopi anak kota zaman sekarang?
Piccolo: Si Kecil yang Nendang

Photo by @cafeinkelapagading Instagram
Namanya aja udah ngasih clue, piccolo dalam bahasa Italia berarti “kecil”. Tapi jangan salah, kopi Piccolo mungkin kecil secara ukuran, tapi soal rasa? Nggak main-main. Minuman ini sering jadi andalan buat lo yang pengen kopi yang bold, tapi tetap creamy dan smooth.
Kopi Piccolo biasanya dibuat dari satu shot espresso atau ristretto, lalu dicampur susu steam dalam jumlah kecil. Disajikan di gelas mungil 85-114 ml, mirip gelas espresso. Ukurannya yang compact bikin sensasi ngopi lo lebih singkat, tapi intens.
Begitu lo seruput, lo bakal dapet rasa kopi yang lebih dominan dibanding latte, tapi tetap ada kelembutan dari susunya. Karena jumlah susu yang dipakai nggak sebanyak latte atau cappuccino, karakter kopinya tetap menonjol. Cocok banget buat lo yang pengen ngopi dengan keseimbangan rasa, nggak terlalu pahit, nggak terlalu manis.
Soal asal-usulnya, piccolo kopi memang agak misterius. Ada yang bilang dari Italia, ada yang nyebut Australia atau bahkan Spanyol (dikenal juga sebagai cortado di sana). Tapi yang jelas, sekarang kopi piccolo udah mulai banyak muncul di coffee shop Indonesia, terutama yang berkonsep specialty.
Piccolo juga punya karakter yang cocok buat budaya ngopi cepat, lo dateng, pesen, ngopi, lanjut kerja atau nongkrong lagi. Karena sajiannya kecil, lo nggak akan ngerasa terlalu kenyang atau over-kafein. Ideal buat sesi ngopi kedua atau sore hari.
Magic: Signature dari Melbourne yang Bikin Nagih

Berbeda dari Piccolo, kopi Magic punya cerita khas yang berawal dari Melbourne, Australia. Dikenal juga sebagai Magic Latte, minuman ini awalnya cuma disajikan di kafe-kafe kecil di sana, tapi perlahan jadi incaran banyak pelanggan karena rasa dan karakter uniknya.
Racikannya sederhana tapi penuh perhitungan. Magic Coffee dibuat dari double ristretto shot, ekstraksi espresso versi singkat yang lebih pekat dan intens. Lalu ditambah susu steam hangat sekitar tiga perempat dari cangkir berukuran 150-180 ml. Foam susunya tipis banget, cukup buat kasih tekstur halus, tapi tetap biarin rasa kopi jadi bintang utamanya.
Sekali seruput, lo bakal ngerasain rasa kopi yang kuat, bold, tapi nggak bikin kaget. Body-nya tebal, ada manis alami dari susu, dan teksturnya creamy tapi clean. Sensasi ini yang bikin banyak orang nyebut Magic sebagai kopi yang punya “tendangan halus”, nggak meledak, tapi dalam.
Di Indonesia, kopi Magic mulai sering muncul di coffee shop yang fokus ke kopi specialty. Kadang nggak selalu ada di papan menu, tapi kalau lo tanya baristanya, kemungkinan besar mereka bisa bikinin. Dan begitu lo cobain, bisa jadi Magic ini malah masuk daftar kopi favorit baru lo.
Baca juga: Kopi Enak Indonesia yang Wajib Lo Coba
Kenapa Mereka Cocok Buat Kultur Ngopi Indonesia?

Kultur ngopi di Indonesia udah berubah total. Dari yang dulunya sekadar kopi sachet di warung, sekarang jadi bagian dari gaya hidup urban. Coffee shop berubah jadi tempat kerja, nongkrong, sampai konten Instagram.
Di sinilah kopi piccolo dan kopi magic dapet panggungnya: minuman kecil, tapi dengan rasa maksimal dan tampilan yang estetik. Nggak heran mereka makin banyak muncul di daftar menu coffee shop lokal.
Orang Indonesia juga suka ngopi lebih dari sekali sehari. Magic dan Piccolo pas buat sesi ngopi siang atau sore, karena nggak terlalu berat, tapi tetap satisfying. Apalagi kalau pakai single origin Indonesia kayak Gayo, Wamena, atau Toraja, karakternya makin keluar.
Jadi, Lo Tim Magic atau Piccolo?
Lo tim Piccolo kalau lebih suka kopi yang langsung to the point, rasa kopinya tegas, dominan, tapi tetap smooth. Ukurannya kecil, susunya nggak terlalu banyak, jadi cocok buat lo yang butuh dorongan energi tanpa efek “deg-degan” berlebihan. Pas banget buat pagi hari atau saat lo butuh quick fix yang tetap nikmat.
Lo tim Magic kalau lo suka kopi yang lebih kompleks. Rasa kopi yang tetap kuat, tapi lebih creamy dan halus berkat perpaduan double ristretto dan steam milk yang seimbang. Magic tuh semacam pelukan hangat di sore yang sibuk, lembut, tapi punya tendangan rasa yang bikin nagih. Buat lo yang udah naik level dari latte biasa, Magic bisa jadi next favorite.
Kopi Mini, Rasa Maksimal
Magic dan Piccolo bukan sekadar versi kecil dari latte. Mereka adalah cara baru menikmati kopi, lebih fokus ke rasa, lebih personal, dan pastinya penuh karakter. Di tengah makin ramainya scene ngopi Indonesia, dua varian ini ngebuktiin kalau less is more itu bukan cuma jargon.
Lo udah pernah cobain kopi piccolo atau magic? Kalau belum, coba deh eksplorasi ke coffee shop langganan lo. Siapa tahu, kopi kecil ini justru jadi favorit baru lo. Kalau penasaran gimana kopi Magic bisa seviral itu, lo bisa baca juga cerita soal Mas Farchan, tokoh di balik naik daunnya kopi Magic di Indonesia.

-medium.jpg)

Comments